Sumut-Pemilik rumah makan Sangga Boi Binaan TOBA TILAPIA yang berada di Pelabuhan Kapal Motor Penyeberangan Tigaras-Simanindo Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara mengakui siap menyambut wisatawan
Dengan rampungnya revitalisasi Pelabuhan Kapal Motor Penyeberangan Tigaras ini tentunya akan semakin meningkatan kujuangan wisatawan, Ke Kawasan Danau Toba terlebih lagi dengan peningkatan kualitas infrastruktur di Kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang terus berjalan dengan baik, untuk itu sebagai pemilik Kedai kita siap menyambut wisatawan, " Ujar Rida Sidauruk, Kami ( 30/09/2021 )
Baca juga:
8 Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal
|
Rida juga menyampaikan, salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah untuk dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawasan Danau Toba adalah meningkatkan kemudahan akses Destinasi pariwisata Danau Toba, dengan melakukan revitalisasi sembilan titik pelabuhan, salah satunya Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun.
Dengan rampungnya revitalisasi Pelabuhan Kampal Motor Penyeberangan Tigaras Simanindo akan memberikan harapan besar bagi kami masyarakat sekitar khususnya bagi pemilik warung yang berada diseputaran Pelabuhan ini, " Sebut Rida Sidauruk.
Menurutnya, kedai Sangga Boi akan semakin ramai dikunjungi wisatawan dalam Negeri maupun manca Negara. Mengingat lokasinya yang sangat strategis dan ideal untuk menjadi tempat singgah wisatawan yang sedang menunggu Kapal Motor penyeberangan dari Tigaras ke Simanindo.
Kendati demikian, Rida juga sering diselimuti perasaan khawatir karena merasa tidak mampu meningkatkan kualitas kedai miliknya. kedainya akan tersingkir dan harus tutup, sehingga tidak mampu lagi menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya.
Dia mengaku sangat khawatir bila perusahaan perusahaan raksasa Internasional membuka kedai di Kawasan Danau Toba. Secara otomatis kedai miliknya akan tersingkir.
Dijelaskan Rida, awal berdirinya Kedai Sangga Boi yang bermakna ‘Selagi Bisa’, didirikan oleh orangtuanya pada tahun 1970. Dengan kondisi yang serba terbatas, Kedai Sangga Boi telah mampu menghidupi keluarganya selama lebih dari 50 tahun. Dimulai dengan menu nasi dan lauk-pauk sederhana yang kemudian menambahkan hidangan baru berupa olahan ikan nila, yang telah menjadi ciri khas Danau Toba.
Menurutnya, ikan Nila dari Danau Toba sudah terkenal sebagai ikan yang paling enak. Oleh karena itu menu ikan nila arsik buatannya menjadi menu andalan Kedai Sangga Boi hingga saat ini.
Rida sangat berharap, menu ikan nila arsik buatannya bisa menjadi salah satu menu ‘wajib’ wisatawan bila mereka berlibur ke Danau Toba.
Di sisi lain, Rida sangat khawatir bila wisatawan tidak melirik untuk mampir ke kedainya, mengingat kondisi kedainya yang kurang memadai. Tanda tanya besar selalu berada di benak Rida, akankah kedainya mampu bertahan ditengah arus kedai-kedai baru yang mungkin akan segera bermunculan di sekitar Danau Toba.
Berangkat dari situ, Rida tidak mau berdiam diri, dan menyadari bahwa harus segera berbuat sesuatu untuk membuat kedainya tetap eksis dan tidak tersingkir dengan mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu UMKM binaan Toba Tilapia.
“Berkat program UMKM Binaan Toba Tilapia ini, kekhawatiran saya menjadi hilang dan semakin bersemangat untuk dapat mempersiapkan diri ikut menyambut wisatawan-wisatawan yang akan berkunjung ke Danau Toba", kata Rida.
Kedai Sangga Boi miliknya telah terpilih untuk menjadi salah satu kedai percontohan dari Program UMKM Binaan Toba Tilapia, dan telah mendapatkan bantuan perbaikan infrastruktur, pelatihan dan pendampingan penyajian makanan yang higienis, katanya.
Mereka akan bersiap agar kedainya dapat menyuguhkan makanan khas Danau Toba dengan standar higienitas yang baik. sehingga tidak kalah dengan kedai asing yang mungkin akan segera berdiri di kawasan pelabuhan tersebut.
“Harapan kami kedepannya, agar UMKM yang dimiliki oleh masyarakat setempat dapat terus dibina agar dapat ikut menikmati kemajuan pariwisata Danau Toba, dan bukan malah tersingkir dan hanya menjadi penonton atas kemajuan tanah leluhur kita, ” pungkas Rida.
Sementara Imam Santoso, Deputy Head of Tilapia Operation PT STP menuturkan ada dua kedai binaan Toba Tilapia. Kami terus melakukan pendampingan dan membimbing pemilik kedai, untuk dapat menjaga kebersihan dan higienitas makanan dan minuman yang disajikannya.
Dengan penyajian yang baik dan kebersihan yang terjamin, maka pengunjung tak perlu ragu untuk dapat menikmati makanan dan minuman khas Danau Toba yang disajikan oleh UMKM masyarakat setempat, ujarnya.
Sebelumnya, program UMKM Binaan Toba Tilapia diresmikan oleh Wakil Bupati Simalungun H Zonny Waldi pada 1 Juli lalu. Sejak berjalannya program ini, manfaat telah dirasakan oleh pemilik kedai secara langsung.( **** )